PILIHAN
275 Megawat (MW), PT PLN Menandatangani Kontrak Jual Beli Listrik
www.bualbual.com - PT PLN menandatangani kontrak jual beli listrik swasta atau power purchase agreement (PPA) dengan PT Medco Ratch Power Riau dan PT Minahasa Cahaya Lestari. PPA untuk pembangunan proyek pembangkit listrik di Riau dan Sulawesi Utara (Sulut).
Direktur Pengadaan PLN Supangkat Iwan Santoso mengatakan, PPA dengan Medco Ratch Power Riau untuk pembangunan PLTGU Riau 275 megawatt (MW). Sedangkan PPA dengan Minahasa Cahaya Lestari untuk pembangunan PLTU Sulut-3 berkapasitas 2x50 MW.
"Ini IPP (Independent Power Producer) pertama dalam tahun ini. Ini punya peran strategis, diharapkan bisa beroperasi tepat waktu," ujar dia di Kantor Pusat PLN.
Pengembangan kedua proyek ini dilakukan dengan skema tanpa ada penjaminan pemerintah Indonesia. Pembiayaan kedua proyek ini mengandalkan ekuitas perusahaan sendiri.
"Kami apresiasi kepada kedua perusahaan yang berhasil sepakat dan memenangkan tender. Hal ini tidak mudah, perlu dicek betul untuk pastikan PPA ini nanti bisa berjalan dan sukses dengan kualitas baik dan tepat waktu," kata dia.
PLTGU Riau merupakan proyek pembangkit listrik dengan biaya investasi sebesar US$ 300 juta yang dibangun di Pekanbaru Riau. Pekerjaan konstruksi termasuk pembangunan fasilitas pipa gas sepanjang 43 km dan jaringan transmisi diperkirakan memakan waktu 36 bulan dan dijadwalkan mencapai commercial operation date (COD) pada 2021.
Nantinya energi listrik yang dihasilkan setiap tahun sebesar 1.446 GWH. Listrik ini akan disalurkan ke sistem ketenagalistrikan Sumatera bagian tengah dan selatan melalui jaringan transmisi 150 kV (SUTT) ke GI 150 KV Tenayan dan GI 150 kV Teluk Lembu miliki PLN.
Sedangkan PLTU Sulut-3 akan dibangun di Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Investasi Pembangunan pembangkit listrik ini mencapai US$ 215 juta untuk membangun konstruksi dan jaringan transmisi 7 kilo meter selama 39 bulan.
COD pembangkit dijadwalkan pada pertengahan 2020. Listrik dari PLTU ini akan disalurkan ke sistem kelistrikan Sulutenggo dengan jaringan 150 kV dan GI 150 kV Kema sebesar 700 GWh per tahun.
"Tentu listrik kan pendorong pertumbuhan ekonomi, pemerintah ingin listrik ada dulu sebelum dibutuhkan, apakah untuk industri dan lain-lain. Sekarang ini kita percepat, supaya semua daerah cukup. Ini kan ada IPP, swasta, PLN, yang mana saja tidak masalah," ujar dia. (Sj.c)
Berita Lainnya
Terkait judi Tembak ikan Dan Dindong Yang Meresahkan Warga di pinggir. Di Duga Di Bekap Aparat Polisi
Didampingi Bupati Kampar, Menteri Riset dan Teknologi Resmikan PLT Biogas 900 Kilowatt
Wow...Patungan Kampanye Ahok-Djarot Tembus Rp 27 M, Ini Tanggapan Agus
Kapolres Lampura Ajak Masyarakat Kotabumi NOBAR film" Hanya Manusia
Meriahkan HUT RI ke-74, Koramil 02/Tanah Merah Gelar Permainan Lomba Tarik Tambang
Bupati HM. Wardan Ekspose RTDP BWP Perkotaan Tembilahan
Diduga Kurir 3 Kg Sabu-sabu, Warga Sungai Alam Bengkalis Ditangkap
Sedang Viral Garasi Mobil Pajero Makan Badan Jalan, Artis Dangdut Sang Pemilik Ngotot Tak Bongkar Kanopi
Sebut Warga Mandah: Untuk Pilgubri LE-Hardianto Pilihan Emosional dan Rasional bagi Orang Inhil
Gubri Imbau Masyarakat Kurangi Aktivitas di Luar
Jelang Pelaksanaan UNBK, SMKN 1 Rengat Gelar Doa Bersama dan Peringati Israj Miraj Bersama Ustad Novri Aksi