PILIHAN
Berbagai Tokoh Sambut Lis Darmansyah
02 Maret 2025
Fatiah Dari Menyanyi Hingga Menjadi Petinju Muda Terbaik Se Kepri
11 Februari 2025
Kalapas Kelas II A Tanjungpinang Berkomitmen Cegah Narkoba
10 Februari 2025
Dapat Banyak Penolakan, Presiden Mugabe Batal Jadi Duta WHO

Dapat Banyak Penolakan, Presiden Mugabe Batal Jadi Duta WHO
Bualbual.com, - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) membatalkan penunjukan Presiden Zimbabwe Robert Mugabe sebagai duta badan PBB tersebut. Pemicunya adalah penolakan sejumlah pendonor dan kelompok pemantau HAM atas pria berusia 93 tahun tersebut.
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, melalui sebuah pernyataan menyebutkan bahwa ia mendengarkan keprihatinan berbagai kalangan atas penunjukan Mugabe. Ghebreyesus menunjuk Mugabe sebagai duta goodwill untuk mengatasi penyakit tidak menular (NCD) di Uruguay pada hari Rabu lalu. Demikian seperti dikutip dari The Guardian pada Senin (23/10/2017).
"Selama beberapa hari terakhir, saya telah merenungkan kebijakan saya menunjuk Presiden Robert Mugabe sebagai duta goodwill WHO untuk NCD di Afrika. Dan hasilnya, saya memutuskan untuk membatalkan penunjukan tersebut," tutur Ghebreyesus dalam sebuah pernyataan yang diunggahnya via Twitter.
Bos WHO tersebut menghadapi tekanan cukup kuat untuk menghapus kebijakannya tersebut, termasuk dari sejumlah tokoh global kesehatan masyarakat.
Sementara itu, sejumlah staf dan mantan staf WHO secara pribadi mengungkapkan bahwa mereka terkejut dengan "penilaian buruk" dan "salah perhitungan" yang ditunjukan oleh Ghebreyesus. Yang bersangkutan diketahui baru menjabat sebagai pimpinan WHO, yakni sejak Mei lalu.
Mugabe merupakan kepala Uni Afrika ketika organisasi blok tersebut mendukung Ghebreyesus untuk menduduki posisi puncak di WHO. Sosok Ghebreyesus adalah mantan menteri kesehatan dan mantan menteri luar negeri Ethiopia.
Sentimen negatif atas sosok Mugabe tak lepas dari tudingan bahwa dirinya penyebab hancurnya ekonomi Zimbabwe dan telah melakukan banyak pelanggaran HAM selama 37 tahun memimpin negara tersebut, baik sebagai presiden maupun saat menjadi perdana menteri.
Menuai Kecaman
Pihak Inggris menilai penunjukan Mugabe sebagai duta goodwill WHO untuk menangani penyakit tidak menular di Afrika "mengejutkan dan mengecewakan" serta hal tersebut berisiko membayangi tugas WHO secara global.
Ada pun Amerika Serikat yang telah memberlakukan sanksi terhadap Mugabe atas dugaan pelanggaran HAM mengatakan bahwa mereka "kecewa" atas penunjukan Mugabe.
Saat mengumumkan penobatan Mugabe sebagai duta goodwill, Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, memuji Zimbabwe sebagai "negara yang menempatkan cakupan kesehatan universal dan promosi kesehatan di pusat kebijakannya demi memberikan perawatan kesehatan bagi semua orang".
Sementara sejumlah kritikus mencatat bahwa Mugabe yang berada pada usia senja justru bepergian ke luar negeri untuk mendapat perawatan medis mengingat bobroknya sistem perawatan kesehatan di Zimbabwe.
Samantha Power, Dubes AS untuk PBB pada era pemerintahan Barack Obama, melalui Twitter turut mengomentari penunjukan Mugabe sebagai duta goodwill WHO. Ia mentwit, "Satu-satunya orang yang kesehatannya diperhatikan Mugabe selama memerintah 37 tahun adalah dirinya sendiri".
Partai oposisi utama Zimbabwe, MDC, menyebut bahwa penunjukan Mugabe tersebut "menggelikan" dan "sebuah penghinaan".
Negeri Paman Sam yang tengah sangat kritis terhadap dukungan finansialnya bagi berbagai program di badan PBB diketahui merupakan pendonor terbesar WHO.
Kontroversi penunjukan Mugabe ini muncul saat WHO tengah berjuang untuk memulihkan reputasinya yang ternoda atas keterlambatan dalam menangani epidemi ebola. Setidaknya lebih dari 11 ribu orang di Afrika Barat pada periode 2014-2015 tewas akibat epidemi ebola.
WHO yang bermarkas di Jenewa, saat ini juga sedang bergulat dengan sejumlah krisis termasuk wabah kolera yang melanda Yaman. Kolera dikabarkan telah menginfeksi sekitar 800 ribu orang.
[Lp6/Bbc]
Berita Lainnya
Korban Puting Beliung Desa Pelanduk Mendapatkan Bantaun Dari Pemkab Inhil
BKPP Kabupaten Bengkalis untuk Sementara Hentikan Layanan Tatap Muka
Pegawai Honorer Bengkalis Diamankan Polisi Karena Miliki Sabu
Tiga Lembaga, Bawaslu KPU Riau dan KPID Gelar Rakor Bahas Iklan Kampanye Pemilu
Satres Narkoba Polres Siak Berhasil Cokok Pelaku Pemilik Sabu-sabu
Selama 96 Jam Hilang, Jasad Kamarudin ditemukan di Perairan Mandah-Inhil
RSUD Arifin Achmad Riau Siapkan 4 Ruangan Isolasi Pasien Terindikasi Corona
Kades Belaras Barat 'Atan Herman' Kembali Ingatkan Masyarakat Sukseskan Sensus Penduduk 2020
PKS Riau Batal Ajukan Gugatan ke MK Terkait Pemilu 2019
BP Batam Siapkan Tanjungpinggir Jadi Kawasan Industri Teknologi Tinggi
Kebakaran di Kemenhub 4 Orang Dinyatakan Tewas
Singel Terbaru ''Terbunuh Rindu'': Artis Asal Riau, Andrigo Angkat Melayu Lewat Musik Nasional, - King of Clasic Melayu Modrn