PILIHAN
Pawai Obor Semarakkan Idul Fitri di Desa Penuba
30 Maret 2025
Berbagai Tokoh Sambut Lis Darmansyah
02 Maret 2025
Terlalu....!!! Untuk Kedua Kalinya Pertamina Menaikkan Harga Pertalite DPRD Riau Kecewa

BUALBUAL.com, Kalangan DPRD Riau bereaksi setelah Pertamina kembali menaikkan harga Pertalite di provinsi Riau dari yang semula Rp 8000 per Liter, menjadi Rp 8.150 per Liter.
Wakil ketua DPRD Riau, Noviwaldy Jusman merasa kecewa dengan penetapan harga oleh Pertamina yang dimulai sejak pukul 00.00 tadi malam tersebut.
"Ditengah usaha kami mengendalikan situasi harga bahan bakar dan pasokan bahan bakar Premium, Pertamina malah menaikkan kembali untuk kedua kalinya harga dasar Pertalite. Kemudian memaksa daerah untuk menurunkan pajaknya agar keuntungannya tidak berkurang. Bahkan disaat kami akan tahap akhir revisi Perda malah menaikkan," kata pria yangvakrab disapa Dedet, sabtu (24/03/2017).
Politisi Demokrat ini mensinyalir dan mengalisa adanya pemainan politik bisnis yang dihembuskan Pertamina.
"Apakah Pertamina menaikkan ketika isu yang dinaikkan ribut dengan politisasi kepada kepala daerah saat itu, saya sudah bantah bahwa kerusakan pada revisi DPRD bukan gubernur, karna gubernur hanya menjalankan amanat Perda jika tak dijalankan maka justru akan salah. Nah ketika berhasil situasi jadi kusut maka perhatian tertuju pada kami (DPRD) dan pertamina mengambil kesempatan menaikkan harga BBM sehingga pemerintah pusat aman dan naiknya tak terasa," ujar Dedet lagi.
Ia menambahkan, gaya pemerintah menaikkan BBM dengan cara mengurangi pasokan kemudian menuduh ada Pilkada daerah karna ada calon kepala daerah yang punya beberapa SPBU.
"Ini seperti cara cara intelijen dan bermain bilyar politik. Saya harus banyak menuntut ilmu ke Pertamina, BPH Migas cara menaikkan harga tapi yang disalahkan orang lain. Tembak bola 7 masuk bola 15, keuntungan negara akan bertambah," katanya.
Lebih lanjut, ia mengatakan dirinya secara pribadi akan memahami karena hutang negara sangat banyak, namun hal itu tidak dipahami semua masyarakat.
"Sementara akibat dari berkurangnya pajak tersebut, maka daerah akan berpotensi gagal menerima bagian dari 70 persen PBBKB yang tahun ini kami targetkan sebesar 898 Milyar yang dibagi ke 12 kabupaten/kota dan 1 Provinsi," tukas Dedet mengakhiri.
Sumber: cakaplah.com
Berita Lainnya
PT Datama: Bukan Tanggung Jawab Kami Soal 11 Security DPRD Riau Belum Gajian
Sempat Batal, Septina Primawati Rusli Akhirnya Diumumkan Sebagai Ketua DPRD Riau
DPRD Ingatkan Jangan Sampai PAD Riau Tak Bertambah, Riau Petroleum Siak Kelola PI 10 Persen Blok Rokan
DPRD Riau Konsultasi dengan UAS "Wacana Perda Syariah"
DPRD Bintan Gelar Rapat Paripurna Penyampaian Keputusan Pimpinan DPRD Bintan Tentang Rekomendasi LKPj TA 2021
Mulai Ramai Dibicarakan, Ada Apa Dengan DPRD Purwakarta?
DPRD Bengkalis Telah Usai SOSPER NO.2 Tahun 2022, Tentang Distribusi Persetujuan Bangunan Gedung
Pimpinan dan Anggota DPRD Diharapkan Mampu Perjuangkan Hak Masyarakat
Puskesmas Kotabaru Inhil Over Kapasitas, Muammar AR Sudah Seharusnya Dijadikan RSUD Tipe D
DPRD Bintan Gelar Paripurna, Ini yang Dibahas
Kritisi Syarat Pencalonan Capres-Cawapres 2024, LaNyalla: Harus Punya Integritas, Moralitas dan Intelektualitas
Wakil DPRD Inhu Menjelaskan Tentang Reses Saat Rapat Paripurna