PILIHAN
Presiden Jokowi Sebut Penyebar Isu Saya PKI Ditabok Lewat Proses Hukum
BUALBUAL.com, Presiden Joko Widodo buka suara terkait penangkapan Jundi Kurniawan (27), tersangka penyebar ujaran kebencian lewat media sosial Instagram. Jundi menudingan Jokowi merupakan anggota Partai Komunisme Indonesia (PKI).
"Hati-hati dengan fitnah, membuat hoaks, hati-hati," tutur Jokowi di Bandara Raden Inten II, Lampung, Sabtu (24/11).
Sebelumnya Jokowi mengaku geram dan ingin menabok pelaku penyebar fitnah bahwa ia adalah PKI. Dengan tertangkapnya Jundi, Jokowi menekankan pelaku penyebar fitnah tersebut ditabok lewat proses hukum.
"Yang namanya menabok yaitu menabok dengan proses hukum. Tabok dengan proses hukum," tuturnya.
Jundi ditangkap pada 15 Oktober 2018 di wilayah Aceh. Dittipidsiber Bareskrim Polri menyatakan Jundi bekerja sendiri dalam konten-konten ujaran tersebut. Menurutnya, penyidik menemukan sebanyak 843 gambar dengan logo SR23.
Jundi dijerat dengan Pasal 45 A ayat (2) juncto Pasal 28 ayat (2) dan atau Pasal 45 ayat 1 juncto Pasal 27 ayat (1) Undang-undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dan atau Pasal 16 junto Pasal 4 huruf b angka 1 UU Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis dan atau Pasal 4 ayat (1) juncto Pasal 29 UU Nomor 44 Tahun 2007 tentang Pornografi dan atau Pasal 157 ayat 1 KUHP.
Jundi terancam pidana maksimal enam tahun penjara dan atau denda maksimal Rp1 miliar.
Sebelumnya, Jokowi mengungkap kegeramannya terhadap penyebaran fitnah jelang Pilpres 2019. Ia menyatakan sejak Pilpres 2014 kerap difitnah sebagai anggota PKI.
Hal ini bermula dari penyebaran kabar Jokowi anggota PKI. Padahal PKI dibubarkan pada 1965 sementara Presiden baru lahir 1961. Selain itu, tersebar gambar orang serupa Jokowi ketika Ketua PKI DN Aidit berpidato pada 1959.
"Saya lihat di gambar kok ya persis saya. Ini yang kadang-kadang, aduh, mau saya tabok orangnya di mana saya cari betul. Saya ini sudah empat tahun diginiin, Ya Allah sabar, sabar," kata Jokowi di Kompleks Pemkab Kecamatan Gunung Sugih, Lampung Tengah, Jumat (23/11).
Hal yang membuat Jokowi lebih geram lagi adalah banyak masyarakat Indonesia mempercayai hal itu. Padahal sudah ada fakta dan dirinya berulang kali mengklarifikasi isu fitnah itu.
"Enam persen percaya berita ini. Enam persen itu sembilan juta (penduduk) lebih lho. Kok percaya? Lahir saja belum kok di bawah podium Aidit," ucapnya.
Sumber: cnnindonesia
Berita Lainnya
Jokowi Tak Konsisten, Gerindra: Jangan Dibuat Pencitraan Relaksasi DNI
Syarwan Hamid: LAMR Berigelar Adat ke Jokowi dengan Alasan Riau Bebas Asap, dan Berhasil Rebut Blok Rokan, Tidak Masuk Akal!
Virus Covid-19 Sudah Menyebar ke 257 Kabupaten-Kota di Indonesia
Tegas, Nikita Mirzani Ingin Pria Ini Dipenjara
Pria Penuh Batu Akik Ditahan, Jadi Tersangka karena Hina Jokowi
Kami Datang Kakak! Pelajar Tanjungpinang Ikut Aksi di DPRD Kepri "Kami bukan Mahasiswa, Tapi Kami Juga Rakyat Indonesia"
PKS: Meski Jokowi Sudah Gaet SBY Dan Prabowo, Kami Tetap Oposisi
Generasi Muda Batak (GMB) Kota Tanjungpinang, Tolak Aksi 'People Power'
Polsek Mandau Eksis Sosialisasi Dan Edukasi Operasi Cooling System Pemilu Damai 2024 dari Masjid ke Masjid
Mendes PDTT: Tahun 2021 Penggunaan Anggaran Dana Desa Dapat Pendampingan dari Polri
Kontroversi Iklan Jokowi di Bioskop, Begini Reaksi Warganet
Wako Tanjungpinang H. Syahrul : Ramadhan Ini Harus Lebih Bermakna