PILIHAN
Berbagai Tokoh Sambut Lis Darmansyah
02 Maret 2025
Fatiah Dari Menyanyi Hingga Menjadi Petinju Muda Terbaik Se Kepri
11 Februari 2025
Kalapas Kelas II A Tanjungpinang Berkomitmen Cegah Narkoba
10 Februari 2025
Dari Survei LSI Denny JA: Sosialisasi Program Prabowo-Sandi Belum Masif

BUALBUAL.com, Pasangan calon Presiden-Wakil Presiden nomor urut 02, Prabowo-Sandi harus meningkatkan sosialisasi program. Hal itu ditandai dari hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA yang menunjukkan program Prabowo-Sandi belum menyentuh 50 persen kepopulerannya selama dua bulan masa kampanye.
"Program kerja Prabowo-Sandi belum masif terdengar. Rata-rata di bawah 30 persen yang mengaku pernah mendengar atau mengetahui," kata peneliti LSI Denny JA, Rully Akbar di Graha Rajawali, Jakarta Timur, Kamis (6/12).
Ada lima program Prabowo-Sandi yang dijadikan sebagai bahan survei kali ini yakni OK OCE dinasionalkan, gerakan emas minum susu, melarang impor, menaikkan gaji PNS, dan mengangkat guru honorer.
Dari kelima program, OK OCE dinasionalkan menempati peringkat pertama program populer Prabowo-Sandi. Namun, berdasarkan survei program itu hanya meraih 25,6 persen.
Sementara program gerakan emas minum susu meraih 23,5 persen, melarang impor sebesar 18,7 persen, menaikkan gaji PNS sebesar 13,5 persen, dan mengangkat guru honorer sebesar 10,2 persen.
"Selama dua bulan kampanye, Prabowo-Sandi belum banyak berkesempatan mempopulerkan programnya untuk dikenal hingga ke atas," ujarnya.
Berbanding dengan pasangan Jokowi-Ma'ruf yang semua programnya menembus persentase 50 persen kepopulerannya. Program Kartu Indonesia Sehat menduduki peringkat pertama sebesar 90 persen, disusul Kartu Indonesia Pintar 87,6 persen, Beras Sejahtera 69,0 persen, Program Keluarga Harapan 66,1 persen, Pembangunan Infrastruktur 59,4 persen, dan pembagian sertifikat tanah 55,3 persen..
"Semua program Jokowi dikenal atau diketahui di atas 50 persen pemilih. Namun dua bulan masa kampanye, program-program tersebut belum maksimal dikampanyekan. Buktinya tak ada satu pun program tersebut yang terbaca media monitoring," tukasnya.
Rully mengatakan, survei dilakukan sejak 10-19 November yang melibatkan 1.200 responden. Survei dilakukan dengan cara multistage random sampling, wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner, dan margin of error kurang lebih 2,9 persen.
Sumber: merdeka.com
Berita Lainnya
40 Ormas di Pekanbaru Akan Gelar Aksi Tuntut Banser Dibubarkan
Sampai di Jakarta WNA Tersangka Narkoba 1,6 Ton Sabu Mengamuk
Tahun Depan Dishub Riau Tindak Truk ODOL, Alokasikan Anggaran Rp500 Juta
Bolos Kerja, Dua PNS Ini Malah Main Kuda-kudaan ke Kos
Bupati Pelalawan Harris Berialasan Tentang Serapan APBD Hanya 15% di Pertengahan Tahun 2017
Tiga Kawasan Ekonomi Khusus di Riau, Dapat Dukungan dari Gubernur Se-Sumatera
Mengapa Anambas yang Diusulkan Jadi Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata di Kepri?
Golkar Riau, Terbangkan Lima Utusan Rapimnas Dan Muslub Ke Jakarta, Siapa Saja..!!!
Dampak Perubahan Iklim Semakin Memburuk di AS
Diskes Riau Belum Temukan Penyakit Kuning
Tim Matahari Sastra Jelau Tanah Jantan Gelar kegiatan Seni budaya di Desa Semukut Kepulauan Meranti
BMKG Perkirakan Pekanbaru dan 6 Daerah Lainnya Berpotensi Turun Hujan Siang Nanti