PILIHAN
Pawai Obor Semarakkan Idul Fitri di Desa Penuba
30 Maret 2025
Berbagai Tokoh Sambut Lis Darmansyah
02 Maret 2025
Biadab, Tolak Makan Daging Babi 400 Siswa Muslim wilayah Xinjiang China, DiKurung di Ruang Pendingin

BUALBUAL.com, Sebanyak 400 siswa Muslim etnis Kazakh di Habahe dan Burqin yang masuk wilayah Xinjiang, China dimasukkan kedalam ruang pendinginan. Mereka dikurung lantaran protes terhadap perintah yang mengharuskan mereka untuk makan daging babi.
Menurut Radio Free Asia (RFA), yang mengatakan bahwa banyak dari siswa miskin yang ditahan oleh pihak berwenang China, setelah melakukan protes terhadap perintah yang mengharuskan mereka untuk makan daging babi.
Kabar menyedihkan tersebut itu juga diungkapkan seorang juru bicara aktivis HAM Kazakhstan, Serikjan Bilash.
" Lebih dari 400 siswa etnis Kazakh telah menghilang selama seminggu, dan orang tua mereka tidak tahu keberadaan mereka. Menurut laporan, mereka ditahan karena menolak makan babi. Penolakan itu dianggap melanggar hukum di China," kata Serikjan, dikutip Dream mengutip dari RFA. Senin 24 Desember 2018.
RFA melaporkan bahwa pada tanggal 16 Desember 2018 lalu, para siswa itu diduga disekap di sebuah ruang pendingin untuk menyimpan daging babi.
"Ada ruang pendingin untuk daging babi di Burqin. Para siswa dari Habahe itu disekap di situ bersama dengan daging babi," kata RFA.
Habahe sekarang dijaga ketat oleh polisi dan tentara. Orang-orang juga dilarang masuk ke wilayah Habahe dalam beberapa hari terakhir.
Sementara itu, warga Burqin mengatakan bahwa umat Islam di Xinjiang tidak punya pilihan lain dalam menghadapi situasi seperti itu.
"Bagi Muslim Xinjiang, pilihannya melawan sampai titik darah penghabisan atau tertangkap, disiksa dan kemudian dicuci otak oleh pihak berwenang. Tetap saja, kami akhirnya juga mati," kata warga Burqin yang tak disebutkan namanya itu.
Kabar mengejutkan ini muncul menyusul laporan The Independent tentang sekolah khusus yang dikelola pemerintah China untuk warga etnis Uighur dan minoritas Muslim lainnya di Xinjiang.
Menurut The Independent, sekolah khusus itu mirip dengan kamp konsentrasi Nazi di era Perang Dunia II. Di sekolah khusus itu, warga Muslim dididik ulang secara politik dan diajarkan lagu-lagu nasional bangsa China.
Mereka juga dilaporkan dipaksa melakukan hal-hal yang bertentangan dengan agama Islam, seperti makan babi dan minum alkohol. Hingga kini belum ada keterangan resmi dari pemerintah China terkait tuduhan yang aangat serius ini.
Sumber: riau24.com
Berita Lainnya
Satu Orang Tewas, Insiden Sepeda Motor Saling Tabrakan di Riau
PLN Riau Tegaskan Tidak Ada Kenaikan Tarif Listrik
Melahirkan Sendiri di Gubuk Kawasan Gedung LAM Riau, Bayi Pemulung Meninggal Dunia
Cari Bukti Korupsi KPK Tutup Sementara Jembatan Water Front City Bangkinang - Kampar
Heboh Hakim Nawaji 'Dihukum' hanya Tangani Perkara Ringan Karna Tidur saat Sidang
Tukang Cat Jembatan Siak Hilang Tenggelam di Sungai
Persiapan UN Tingkat SMP, Disdik Pekanbaru Pastikan Tanpa Kendala
SPAM Diharapkan Tingkatkan Ekonomi Masyarakat
Utang Luar Negeri Dan TKA China, Rachmawati Minta Relawan Perhatikan Dua Agenda Utama
Akibat Keterlambatan Pengajuan Usulan, APBD - P Inhil Tahun 2018 di Pastikan Tidak Dapat Dilaksanakan
PB - HMI Resmi Lantik Kepengurusan Badko Riau-Kepri Periode 2018- 2020, di Gedung LAMR Bengkalis
Polsek Bangko Rohil Amankan Pelaku Pemukulan Bocah Sampai Luka Robek dan Lebam