PILIHAN
Jarak Pandang Pekanbaru Turun Jadi 5 Kilometer 'Gara-gara Asap'
BUALBUAL.com - Kebakaran lahan dan hutan yang terjadi di beberapa daerah di provinsi Riau, termasuk Pekanbaru, menyebabkan munculnya asap di Kota Bertuah, Ahad (14/7/2019).
Pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, akibat kabut asap jarak pandang di Pekanbaru sempat menurun menjadi 5 kilometer.
"Berdasarkan data pengamatan synoptik jam 7.00 WIB di Stamet SSK II terdeteksi adanya kekaburan udara akibat smoke atau asap," ujar Staf Analisa BMKG Stasiun Pekanbaru, Vanya, Ahad (14/7/2019).
Ia mengatakan, hari ini BMKG memang mendeteksi 1 titik api di Pekanbaru. Titik tersebut memiliki level konfidence hingga 72 persen.
"Dengan level konfidence diatas 70 persen bisa diartikan di wilayah setempat ada aktivitas kebakaran. Pantauan kita aktivitas tersebut tepatnya berada di Kecamatan Rumbai," cakapnya.
Diberitakan sebelumnya, jumlah titik panas atau hotspot di Provinsi Riau kian bertambah. BMKG stasiun Pekanbaru menemukan 38 titik panas di provinsi Riau. Dari jumlah tersebut 20 titik merupakan titik api.
Sumber: cakaplah
Berita Lainnya
Hattrick, Kabupaten Inhil Kembali Raih Opini WTP dari BPK Perwakilan Riau
Raih 40 Suara Wan Thamrin Wakil Gubernur Riau Sisa Jabatan 2014-2018
Gubernur Sulawesi Utara, Nuh Alah Jadi Tersangka, Sekjen PAN: Kami Prihatin
Tidak Adanya Program Beasiswa Andi Rachman Di Demo 10 Organisasi Paguyuban Antar Kabupaten
Setelah 9 Bulan dalam Tahanan, Ini Alasan Ahok Ajukan PK
Mahasiswi Kukerta Unri Meninggal di Pelalawan
Tommy Kurniawan dan Lisya Lakukan Akad Nikah di Masjid Baiturrahman Aceh
Korda Bem Nusantara Riau Yudi Utama Taringan: Bantah Terima Uang Setiap Kali Aksi " Itu Pesan Sms Fitnah"
Pemkab Inhil Lakukan Penguatan "P3MD" meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan desa yang kini sangat besar nilainya
Jelang Nataru TNI-Polri Inhil Gelar Apel Gabungan
Hari Ini Pemko Pekanbaru Umumkan Formasi CPNS 2019, Lihat Linknya di Sini
MUI Ajak Masyarakat Riau Tidak Ikut Menolak Jenazah Korban Covid-19