PILIHAN
Pawai Obor Semarakkan Idul Fitri di Desa Penuba
30 Maret 2025
Berbagai Tokoh Sambut Lis Darmansyah
02 Maret 2025
Hasan: Kalau KPK Bersih Kenapa Takut Diawasi, KPK Cuma Andelin Sadap dan Dasar Kasus Tak Pernah Jelas

BUALBUAL.com - Dukungan atas revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (KPK) terus mengalir. Kali ini datang dari elemen massa Aliansi Masyarakat Sipil yang menyatakan dukungannya dengan menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Merah Putih KPK, Senin (9/9).
Koordinator aksi, Hasan menyebut semangat revisi UU KPK akan terus digulir demi sebuah perbaikan dalam pemberantasan korupsi. Kata Hasan, hal yang menyesatkan kalau ada pihak yang menyebut revisi UU KPK itu ada upaya pelemahan.
"Revisi UU KPK penting untuk dimasukkan pasal pengawasan. Ada yang ketakutan dengan adanya lembaga pengawas. Kalau merasa benar dan bersih kenapa harus takut dan parno. Stop bodohi rakyat, KPK butuh diawasi, kami tak ingin ada penyidiknya jadi markus (makelar kasus)," tegas Hasan.
Hasan mengatakan, banyak hal sebenarnya yang harus dievaluasi dengan keberadaan KPK saat ini. Seperti kerja yang hanya mengandalkan hasil penyadapan dan tidak jelasnya mempriorotaskan sebuah kasus.
Dia pun membandingkan lembaga lain di luar negeri yang juga memiliki lembaga pengawasan.
"Kerjanya cuma andelin penyadapan dan dasar memprioritaskan kasus tidak pernah jelas kok tidak mau diawasi? CIA dan Satker Intelijen di Amerika ada Komisi Intelijen di Senat saja ada yang mengawasi," katanya.
Hasan mengingatkan bahwa KPK adalah lembaga Ad Hoc dan bukan superbody. Maka dibutuhkan sinergitas antar instansi untuk memaksimalkan kerja dalam upaya pemberantasan korupsi.
"Kerja pemerintah dalam melayani masyarakat akan maksimal kalau antar instansi bisa menjalankan fungsi koordinasi. Fungsi koordinasi antar lembaga ini adalah amanat reformasi," jelasnya.
Hasan menuturkan, selama ini KPK lebih besar pasak daripada tiang. Anggaran KPK jauh lebih besar dari hasil OTT.
"Sayangnya ini tidak pernah diungkap ke publik. Lalu kenapa takut diawasi. Pencegahan korupsi justru lebih penting ketimbang negara tekor untuk sekali OTT anggaran begitu besar tapi hasil recehan. Selamatkan ribuan triliun uang pajak yang notabene adalah uang rakyat," bebernya.
Dalam aksinya, mereka juga menyerukan kepada pihak Pamdal maupun keamanan KPK untuk mencopot kain hitam yang menutupi tulisan KPK.
"KPK ini milik rakyat, bukan milik segelintir oknum KPK. Pamdal kalian digaji rakyat, jangan klaim gedung ini milik kalian," tegasnya.
Sumber: RMOL.id
Berita Lainnya
Berikut disampaikan Siaran Pers mengenai: Unggul Dalam Operasi Migas, PHR Pamerkan Inovasi AI di FORDIGI Summit 2024
Zulfan Heri Singgung Kesejahteraan Guru Agama
Jaringan Raksasa 'Facebook' Mengakui Salah Hapus Berita yang Valid Terkait Virus Corona
Tampilkan Bakat Anak Anda di Indovizka Academy, Besok Akan Kembali Gelar Turnamen Futsal Khusus U-10 Tahun
Butuh Rp 1,1 Miliar, RSBP Batam Bersiap Operasi Bayi Kembar Siam
Ayat Cahyadi: Ingatkan Sekolah Tak Terima Siswa Baru Lebih dari Daya Tampung
Rumah Kosong di Kecamatan Tempuling Hangus 'Dilahap Sijago Merah'
Dinilai Gagal Jadi Tuan Rumah MTQ Inhil, M. Nazar Serang Camat Concong, Antoni Keluar Kau!!!
Hari Ini Diumumkan Hasil SBMPTN, Cek di Laman Ltmpt.ac.id
Laga Manchester United vs Arsenal Berakhir Imbang 2-2
Sebanyak 92 Peserta Tidak Hadir Dihari Pertama Tes CPNS di Inhil
Mantap Pemkab Inhil Beri Kenyamanan Pemudik, Mulai Ancang-ancang 'Rest Area'