PILIHAN
Berbagai Tokoh Sambut Lis Darmansyah
02 Maret 2025
Fatiah Dari Menyanyi Hingga Menjadi Petinju Muda Terbaik Se Kepri
11 Februari 2025
Kalapas Kelas II A Tanjungpinang Berkomitmen Cegah Narkoba
10 Februari 2025
Bukti Menteri Enggartiasto Anggap Enteng Ketentuan Halal, Terbitkan Permendag 29/2019

BUALBUAL.com - Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 29/2019 tentang Ketentuan Ekspor dan Impor Hewan dan Produk Hewan adalah respons Indonesia atas kekalahan pemerintah menghadapi gugatan negara Brazil dalam sidang badan penyelesaian sengketa WTO. Kedua momentum ini berkaitan satu sama lain.
Demikian disampaikan Ketua Halal Institute Subyakto Ahmad menanggapi peraturan yang dibuat Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita, dalam keterangan persnya di Jakarta, Sabtu (14/9).
Penghapusan ketentuan yang dimuat dalam Pasal 16 Permendag 59/2016 yang mewajibkan pencantuman label halal untuk impor produk hewan pada Permendag 29/2019 adalah bukti nyata kekalahan dan kepatuhan Indonesia kepada WTO. Sebab Permendag merupakan upaya pemerintah untuk menyesuaikan diri pasca kekalahan di WTO.
"Sangat disayangkan bahwa upaya penyesuaian diri justru dilakukan dengan dropping ketentuan label halal dalam impor produk hewan," kata Subyakto.
Menurutnya, hal ini menunjukkan bahwa pemerintah telah mengorbankan ketentuan halal yang diwajibkan pada impor hewan dan produk hewan; pemerintah tidak melindungi hak konsumen muslim di negara berpenduduk muslim terbesar di dunia; pemerintah dalam hal ini Kemendag menganggap enteng atau meremehkan ketentuan halal yang telah diundangkan dalam UU 33 /2014 tentang Jaminan Produk Halal dan PP 31/2019 tentang Pelaksanaan UU 33/2014.
"Hal ini ditunjukkan dengan argumen bahwa ketentuan halal cukup ada dalam rekomendasi instansi yang lain," terang Subyakto.
Selanjutnya, pemerintah tidak memahami bahwa ketentuan halal justru merupakan senjata untuk menegaskan kedaulatan nasional dalam perdagangan dunia.
"Hal ini juga menunjukkan lemahnya kemampuan bargaining Indonesia dalam perdagangan dunia," sesaalnya.
Terakhir, lanjut Subyakto, pemerintah dalam hal ini Kemendag tidak memahami prioritas nasional dan tidak peka kepada perkembangan ekonomi halal dunia yang sedang berkembang pesat, apalagi di saat ketentuan UU 33/2014 akan diluncurkan dalam waktu dekat, 17 Oktober 2019.
Sumber: rmol.id
Berita Lainnya
Rakor dan Evaluasi Program DMIJ Plus Terintegrasi, HM Wardan: Akhir Desember 2019 Bumdes Harus Terbentuk
4 Kapal Pengangkut Minuman Kaleng dari Negeri Jiran Ditahan, Pemkab Meranti
#Dirumahsaja Bulog Siapkan 4 Jenis Paket Sembako Layanan Online
Tenaga Lokal Merasa Timpang Pilih, PT Indah Kiat Pulp & Paper Beri TKA Gaji Tinggi dan Fasilitas Mewah, Sedangkan Kami?
Apotek di Pekanbaru Kehabisan Stok Masker 'Heboh Virus Corona'
11 Tersangka Perusuh 22 Mei Kembali Ditangkap Polisi
Peringati Hari AIDS Sedunia, RSUD Puri Husada Berikan Penyuluhan Tentang Bahaya HIV Kepada Mahasiswa
Soal Assessment, Fraksi Gerindra Minta Syamsuar Jangan Pilih Pejabat ABS
Bersama Baznas,IWO Inhil Gelar Buka Puasa dan Serahkan Santunan
Viral..! Aksi Congkak Murid Tantang Guru Berkelahi Bikin Geram Jenderal Polisi
TP-PKK Kab Inhil kembali mencetak prestasi membanggakan. Tiga orang pengurus TP-PKK Inhil menerima penghargaan Adhi Bhakti tahun 2017
Wabup Inhil Safari Ramadan ke Kecamatan Kateman 'Sekaligus Pantau Pembangunan'