PILIHAN
Pawai Obor Semarakkan Idul Fitri di Desa Penuba
30 Maret 2025
Berbagai Tokoh Sambut Lis Darmansyah
02 Maret 2025
Warga Diminta Waspada Lima Penyakit Dampak Kabut Asap "Karhutla"

BUALBUAL.com - Paramedis RS Tabrani, dr Susiana Tabrani, Kamis (19/9/19) menyebutkan bahwa kabut asap di Riau hasil dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) memiliki partikel besar dan kecil. Partikel berukuran besar akan tertahan pada saluran pernafasan atas, sedangkan partikel kecil (inhalable) akan masuk ke paru-paru dan bertahan di dalam tubuh dalam waktu yang lama.
"Partikel inhalable adalah partikel dengan diameter di bawah 10 μm (PM10). PM10 diketahui dapat meningkatkan angka kematian yang disebabkan oleh penyakit jantung dan pernafasan. Pada konsentrasi 140 μg/m3 dapat menurunkan fungsi paru-paru pada anak-anak, sementara pada konsentrasi 350 μg/m3 dapat memperparah kondisi penderita bronkhitis," terangnya.
Ada sejumlah penyakit yang mengintai akibat paparan kabut asap karhutla berdasarkan Pusat Krisis Kesehatan, Kementerian Kesehatan. Pertama adalah Infeksi saluran pernapasan atas (ISPA). Walau penyebabnya adalah virus, paparan kabut asap yang intens dapat melemahkan kemampuan paru dan saluran pernapasan untuk melawan infeksi. Sehingga meningkatkan risiko seseorang terkena ISPA, terutama anak-anak dan lansia.
Kedua adalah Asma. Salah satu penyebab asma ialah buruknya kualitas udara. Kabut asap akibat karhutla membawa partikel berukuran kecil yang dapat masuk ke saluran pernapasan dan mengganggu sistem pernapasan. Partikel itu dapat membuat asma muncul atau bertambah parah.
Ketiga adalah Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). PPOK merupakan penyakit radang paru, salah satu jenisnya ialah bronkitis. Kabut asap dapat memperburuk kinerja paru-paru dan dalam jangka panjang dapat memunculkan PPOK.
Keempat adalah Penyakit jantung. Kabut asap mengandung partikel mini yang dikenal dengan PM2,5. Saking kecilnya, partikel ini bisa masuk ke saluran pernapasan. Jika terus-terusan terpapar, penelitian menunjukkan seseorang dapat mengembangkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Penyakit kelima adalah iritasi. Tak perlu waktu lama, paparan kabut asap dapat berpengaruh langsung dan menyebabkan iritasi pada mata, tenggorokan, hidung. Termasuk memicu timbulnya sakit kepala hingga alergi. Iritasi ditandai dengan kemerahan, gatal, kering, hingga radang. (MCR)
Berita Lainnya
Kampar Juara Umum, Kafillah Bengkalis Raih Terbaik II, MTQ Ke 38 Riau
Jalan Imam Bonjol Nagoya Ditutup 'Cegah Orang Berkumpul'
Jalin Hubungan Baik dengan Tokoh Agama, Dandim 0314 Inhil Bersama Polres Sambangi Kediaman KH Abdul Wahid dan Dr Rais Surya
Minat! Rusunawa di Tembilahan Hulu Segera Difungsikan, Berikut Harga Sewanya
Biasakan Diri Berkantor di Tenayan Raya, Firdaus Ingatkan ASN
Irwan Nasir Tak Bisa Penuhi Panggilan KPK, Ini Alasannya
Tuai Pro-Kontra, Pembebasan Ustaz Abu Bakar Ba’asyir
Manajer Go Green Agro Wisata Harapkan Andrigo Menjadi Duta di Tempatnya
Caleg Muda Golkar Inhil, Dapil 1 Muridi Susandi Dapat Dukungan Dari Emak-Emak
Dituduh Hina Allah SWT, Caleg PSI Ngaku Akun Facebook Dibajak
Plt Gubernur Kepri, Ajak Semua OPD dan Jajaran Selesaikan Kerja Hingga Tuntas
Begini Kronologis Perundungan yang Menimpa Siswa SMP di Pekanbaru "Sempat Dipukul dengan Bingkai Foto"