PILIHAN
Pawai Obor Semarakkan Idul Fitri di Desa Penuba
30 Maret 2025
Berbagai Tokoh Sambut Lis Darmansyah
02 Maret 2025
Potensi 10.500 Ton Per Tahun KKP Sepakat Meranti Riau Sebagai Kawasan Pengembangan Budidaya Kakap Putih Nasional

BUALBUAL.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Pemerintah Provinsi Riau sepakat menjadikan Kabupaten Meranti sebagai kawasan pengembangan budidaya kakap putih nasional.
Kesepakatan tersebut sudah dituangkan dalam nota kesepakatan bersama antara Ditjen Perikanan Budidaya, Pemerintah Provinsi Riau dan Pemerintah Kabupaten Meranti.
Wakil Bupati Kepulauan Meranti Drs H Said Hasyim mengatakan, dengan dijadikannya Kepulauan Meranti sebagai sentra nasional pengembangan budidaya kakap. Hendaknya potensi itu bisa menjadi peluang bagi masyarakat dalam meningkatkan perekonomian.
"Kita sudah diberikan kepercayaan sebagai tempat budidaya kakap secara nasional, untuk itu ini merupakan peluang bagi kita untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Selain itu bagaimana merubah nelayan tangkap menjadi budidaya, karena di laut kita sudah over fishing, jadi sudah saatnya para nelayan bisa berubah dan memikirkan arah ke depan," kata Said.
Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Meranti Eldy Syahputra mengatakan, bahwa potensi untuk pengembangan budidaya laut di Kabupaten Meranti mengacu pada Perda Provinsi tentang rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil (RZWP3K) mencapai 438 hektare.
"Saya kira melalui penetapan Kabupaten Kepulauan Meranti sebagai pusat kawasan budidaya kakap putih, nanti diharapkan ada kontribusi bagi ekonomi daerah," ucap Eldy, Rabu (4/3).
Dikatakannya, Kabupaten Kepulauan Meranti merupakan wilayah kepulauan yang memiliki potensi pengembangan budidaya laut yang besar. Kawasan ini bahkan memiliki potensi untuk memproduksi kira-kira 10.500 ton per tahun di lahan seluas 145 hektare.
Dia juga mengatakan sejak lima tahun belakangan, Pemkab Meranti mulai mendorong program budidaya melalui keramba jaring apung. Untuk mendorong minat masyarakat, Pemkab juga sejak lima tahun terakhir sudah menebar 84 unit keramba jaring apung dan dikelola oleh kurang lebih 260 nelayan dengan produk kakap putih mencapai 60 ton per tahun.
"Untuk market, pangsanya sangat menjanjikan. Setiap kilo-nya bisa dijual dengan harga Rp70 ribu sampai Rp80 ribu. Ini untuk permintaan pasar lokal di Provinsi Riau, apalagi nanti ke depan jika mampu tembus ekspor dipastikan nilai tambahnya lebih tinggi lagi," tuturnya.
Ditambahkan, Pemerintah Provinsi pun berkomitmen untuk mewujudkan Kepulauan Meranti sebagai pusat kawasan budidaya kakap putih nasional.
Sumber: riaupos.co
Berita Lainnya
H. Syamsuddin Uti: UPT Puskesmas di Kecamatan Mandah Masih Kekurangan Tenaga Medis dan Alat Kesehatan
Peringati Hari Guru, BEM Universitas Riau Gelar Aksi Teatrikal Guru
Hattrick, Kabupaten Inhil Kembali Raih Opini WTP dari BPK Perwakilan Riau
Belum dapat di pastikan luas lahan Karlahut di Desa pangkalan libut. Tim gabungan TNI Polri dan MPA damkar dan masyarakat terus lakukan pemadaman titik api di Mandar,
Pengusaha Duga Bea Cukai Riau 'Bermain' Kekurangan Tagihan Pajak Impor
Bea Cukai Bengkalis-Meranti Sita Puluhan Ponsel Ilegal yang Berasal dari Batam-Kepri
Kabar Duka: Mantan Pemain Persih Fc Tembilahan Marlin Meninggal Dunia
Camat Concong Bersama Instansi Terkait Lakukan Penyemprotan Disinfektan
Jokowi ke Riau, Lurah di Kota Pekanbaru Diminta Kerahkan Massa
Buat SALAH Menangis, Madrid Juara APorLa13 Liga Champions Usai Bungkam Liverpool 3-1
Didampingi Ketua IPHI Pusat, Bupati Lantik Pengurus IPHI Kabupaten Kampar
Ini Isi Warkah Maklumat LAMR Terkait Covid-19