PILIHAN
Pawai Obor Semarakkan Idul Fitri di Desa Penuba
30 Maret 2025
Berbagai Tokoh Sambut Lis Darmansyah
02 Maret 2025
Akhirnya Jubir Pemerintah Jelaskan Pernyataan Video 'Si Kaya-Si Miskin' Terkait Corona yang Jadi Sorotan

BUALBUAL.com - Juru picara pemerintah untuk penanganan kasus COVID-19, Achmad Yurianto buka suara terkait pernyataannya yang viral di media sosial soal si kaya dan si miskin saling membantu cegah Corona. Yuri menegaskan bahwa dia tidak bermaksud merendahkan masyarakat miskin.
"Itulah yang saya katakan yang kemudian saya di-bully di mana-mana itu kan. Mbok yang kaya itu lho, saya sih memang agak keras ngomongnya. Bukan dalam rangka menghina yang miskin. Saya itu lebih mengatakan untuk menekan yang kaya," ujar Yuri saat dihubungi, Sabtu (28/3/2020).
Yuri lantas mencontohkan pekerjaan asisten rumah tangga (ART). Dia mengatakan mobilitas ART yang tinggi berpotensi menularkan virus Corona.
"Tetapi persepsinya di balik. Dikira saya menyudutkan yang miskin. Padahal saya ingin mempermalukan yang kaya gitu lho. Misalnya di rumah punya asisten rumah tangga, ART itu tiap hari mondar-mandir dari rumahnya ke rumah majikan, dia naik angkot kan resikonya tinggi toh untuk tertular. Kalau dia nanti sakit terus di rumah majikan sakit semua kan jadi repot," ungkapnya.
Dia menyebut seharusnya majikan meliburkan ART di tengah pandemi Corona ini. Selain itu, para majikan juga harus memberikan kompensasi kepada mereka.
"Kenapa sih ART kamu ngak usah kerja tapi di rumah loh, jangan kemana-mana, ini tak kasih gajimu sebulan, tambah lagi untuk beli beras, kamu di rumah saja jangan ke mana-mana. Bisa kan. Toh kita juga di rumah, apa iya sih kita nggak bisa nyapu ngepel, wong nyuci aja dimasukin ke mesin gitu loh. Nggak perlu pakai baju yang setrika wong kita nggak keluar rumah juga kok, pakai sarung, pakai setrika nggak apa-apa. Itu omongan saya, tapi di balik toh," tuturnya.
Yuri menyayangkan ucapannya itu yang viral di media sosial justru diputarbalikkan. Dia menegaskan kembali bahwa ingin menyentil orang kaya, bukan menyudutkan orang miskin.
"Diputar, dikira saya menghina yang miskin kan. Padahal coba kalau dilihat siapa? nggak mungkin orang miskin orang miskin nggak punya twitter, iya kan. Yang ngomong itu orang yang kaya itu loh," tutur Yuri.
"Kan sekarang, mohon maaf bahasa saya agak kasar dikit, sekarang yang waras siapa? apa sih susahnya kita punya supir udah kami nggak usah kerja, kamu di rumah aja, tapi jangan keluar-keluar lo. Ini gajimu sebulan tak kasih. Ini buat tambahan beli beras, untuk sembako. Kan saya sendiri sebagai majikan nggak ke mana-mana. Saya itu nyentil keras teringa orang yang kaya. Jangan kemudian kamu nggak usah kerja tapi nggak dibayar, kan repot kalau begitu," sambung Yuri.
Yuri mengakui bahwa banyak pihak yang menghujat potongan videonya itu. Namun dia mengaku tidak mau mempermasalahkan hal tersebut.
"Maksud saya itu, tapi yang terjadi enggak kan. Dibalik kan, coba Twitter saya dihujat orang banyak saya. Saya biarin ajalah, yang waras yang diam ajalah. Yang ngomentari dan yang itu yang ngeshare ke saya itu orang yang ngerti kok," sebut Yuri.
Lebih lanjut, Yuri meminta agar masyarakat tidak terpancing dengan potongan video tersebut. Dia meminta agar melihat video tersebut secara utuh.
"Saya bilang wong itu dipotong kok (videoya). Coba dilihat utuh dari depan sampai belakang. Karena memang sengaja mencari hal-hal yang tidak baik. Bukan mau mencari hal baik. Kalau mau mencari hal yang nggak baik nggak sulit kok, di dunia ini banyak kok. Ini maksudnya kalau kita menghentikan ini, ini akan selesai," kata dia.
Potongan video Yuri saat jumpa pers melalui akun YouTube BNPB pada Jumat (27/3) viral di media sosial. Pada potongan video itu Yuri mengatakan agar si kaya dan si miskin saling bekerja sama agar tidak menularkan penyakit.
"Kemudian yang kaya melindungi yang miskin agar bisa hidup dengan wajar, dan yang miskin melindungi kaya agar tidak menularkan penyakitnya, ini menjadi kerja sama yang penting," ujar Yuri Jumat (27/3).
Sumber: detik.com
Berita Lainnya
Bupati Rohil Minta Petugas AL dan Polair Serta Camat, Untuk Memperketat Penjagaan di Daerah Perairan dan Pesisir
Bem SE-Indonesia Kritik Kinerja Pemimpin Negara
Antisipasi Virus Corona, Pemerintah Kelurahan Tagaraja Bersama TNI, Polri, PSMTI dan Masyarakat Gelar Penyemprotan Disinfektan di Tempat Umun
DPD MDI Pekanbaru Keluarkan Surat Edaran Himbauan Umat Islam Salat Berjamaah di Rumah
Usai Ledakan Fitoplankton, Warga Teluk Ambon Diimbau Tak Makan Ikan
BEM Uin Suska Riau Gelar Sekolah Relawan Tanggap Bencana Nasional Yang Dihadiri Oleh Delegasi Universitas Se Indonesia
Ahok akan Datangi Bareskrim Pukul 08.00 WIB
KPU Inhil Lakukan Verifikasi Administrasi 14 Parpol Untuk Tahun 2019
Aksi Nekad Bawa Sabu, Pasangan Suami Istri Tertangkap di Bandara SSK II Pekanbaru
Di Semarang, UAS Merasa Disambut Seperti Cawapres
Besok Sebanyak 28 Balon DPD RI Akan Diverifikasi Faktual
Guru Pekanbaru Batalkan Rencana Demo, Walikota Bakal Temui Mereka