Berbagai Tokoh Sambut Lis Darmansyah
Fatiah Dari Menyanyi Hingga Menjadi Petinju Muda Terbaik Se Kepri
Kalapas Kelas II A Tanjungpinang Berkomitmen Cegah Narkoba
Kalau Hanya Jam Malam! Pengamat Sebut PSBB Pekanbaru Hanya Basa-basi

BUALBUAL.com - Pengamat Kebijakan Publik Rawa El Amady mengatakan warga Pekanbaru untuk tidak menyamakan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang akan diberlakan di Kota Pekanbaru seperti yang berlaku di DKI Jakarta.
Rawa mengatakan banyak warga Pekanbaru mengira PSBB yang akan efektif mulai 17 April sama seperti apa yang diberlakukan oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yakni 24 jam.
Untuk di Pekanbaru sendiri PSBB hanya diberlakukan selama 9 jam saja, atau dari pukul 20.00 malam sampai keesokan subuhnya pukul 05.00 Wib.
Pengamat Kebijakan Publik, Rawa El Mady menuturkan bahwa jika PSBB di Pekanbaru hanya memberlakukan jam malam akan menjadi sangat riskan.
"Apa fungsinya kalau cuma jam malam, memang tidak signifikan untuk pengurangan atau pemutusan Covid-19. Kalau hanya kerumunan saja itu hanya salah satu komponen. Yang paling penting sekarang adalah menutup akses menuju keluar dan masuk Kota Pekanbaru," cakap Rawa, Selasa (14/04/2020).
Pria yang juga merupakan aktivis lingkungan ini juga menegaskan bahwa jika pemerintah tetap membuka akses menuju ataupun keluar dari Kota Pekanbaru pemerintah harus menempatkan petugas dengan alat yang sesuai dengan protokol untuk memantau setiap orang yang melintasi jalan tersebut.
"Sekarang dari daerah mana saja bebas masuk ke Pekanbaru, karena Pekanbaru tidak bisa dipisahkan dari daerah lain ataupun dari provinsi tetangga," jelasnya.
Selanjutnya Rawa juga mempertanyakan langkah Pemko Pekanbaru untuk memutus mata rantai Virus asal China tersebut yang dinilai tidak terasa ataupun tidak menyentuh masyarakat secara langsung.
"Kebutuhan masyarakat saat ini yang paling besar apa, sekarang apa yang dibuat oleh pemerintah kota? Gak ada. Kita dibiarkan hidup bebas dan Pemko Pekanbaru terkesan memanfaatkan isu ini," tegasnya.
"Jika mau menerapkan PSBB harus serius, bukan hanya masyarakat dikekang dan harus dikasih solusi. Bukan hanya pemberian bantuan sembako saja, tapi protokol kesehatan ditempat umum tidak ada. Edukasinya mana, dan di pemukiman warga belum ada edukasinya," tegasnya lagi.
Lebih jauh terkait dengan akses menuju dan keluar Kota Pekanbaru yang masih dibiarkan dibuka untuk umum, Rawa menuturkan bahwa dirinya tidak melihat adanya ketakutan dari Pemko Pekanbaru.
"Saya tidak bisa begitu memastikannya, yang dalam pikiran saya ini bukan ketakutan tetapi kesiapan, pengetahuan dan kemauan yang perlu dipertanyakan apa kesiapannya untuk itu," tegasnya.
Terkait dengan adanya kurungan penjara selama 3 bulan jika ada masyarakat yang melanggar PSBB, Rawa optimis bahwa masyarakat Pekanbaru tidak akan ada yang ditangkap dikarenakan untuk saat ini masyarakat banyak yang berdiam diri di rumah.
"Kalau PSBB hanya jam malam itu aneh sekali, cuma basa-basi seperti cari panggung saja kalau bahasa kasarnya. Sementara masyarakat ditakut-takuti pengumuman Covid-19, kita mau tau apa yang dilakukan Pemko Pekanbaru selama Covid-19 ini," tukasnya.
Berita Lainnya
Misteri Pembangunan Piramida Dibangun Akhirnya Terungkap
Kepala Kantor Imgrasi Kelas II TPI Siak Beserta Staf, Mengucapkan Selamat Atas Pelantikan Bapak Alfedri Sebagai Bupati Siak
Yuk Ramaikan Festival Perang Air "Peghang Aey". di Selat Panjang, Riau
Pengendara Melanggar Bisa Ditilang, Kamera Pengawas ITS di Pekanbaru akan Terhubung ke Satlantas
Satu Keluarga di Pelalawan, Ditangkap Polisi "Pengedar Sabu-sabu"
Kapolda Beri Kejutan HUT TNI ke Danrem, Wakapolda Sambangi Danlanud
6 Wanita Muslim Terkaya di Dunia
Walikota Pekanbaru Minta Hentikan Aktivitas Keramaian, Demi Untuk Minimalisir Penyebaran Covid-19
Pemprov Riau Siapkan Program Penghapusan Denda Pajak
Ketua MUI Riau : Terimakasih TNI-Polri Rasa Aman Ini