Meski Dilarang di Eropa, Indonesia Tetap Beri Obat Anti-Malaria ke Pasien Covid-19
BUALBUAL.com - Indonesia tetap menganjurkan penggunaan dua obat anti-malaria untuk pasien Covid-19 dengan pemantauan dokter, kendati beberapa negara Eropa melarang penggunaan obat tersebut karena alasan keamanan. Hal ini disampaikan seorang juru bicara gugus tugas nasional penanganan Covid-19 Indonesia pada Kamis.
Sejak akhir Maret, Indonesia merekomendasikan chloroquine dan obat sejenis turunannya, hydroxychloroquine, diberikan secara luas termasuk kepada pasien virus corona untuk meringankan gejala berat, menurut pedoman dari BBPOM, dikutip dari Reuters, Jumat (29/5).
Pada pekan ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan menghentikan sementara uji coba solidaritas obat ini, yang sedang menguji hydroxychloroquine di lebih dari 30 negara, termasuk Indonesia.
Dalam sebuah laporan yang dikirim WHO ke Kementerian Kesehatan RI dan Asosiasi Pulmonolog, yang ditinjau Reuters, WHO mengatakan penggunaan obat-obatan itu pada pasien Covid-19 harus ditunda.
Wiku Adismasmito, dari gugus tugas nasional Covid-19 Indonesia, mengatakan, Indonesia akan mematuhi saran sehubungan dengan uji coba tersebut, tetapi tetap menggunakan secara umum di bawah pengawasan ketat.
"Menurut Departemen Kesehatan, pedoman perawatan pasien yang diterbitkan oleh lima profesi medis tetap menilai penggunaan obat ini, dengan dosis yang lebih kecil dan durasi pemberian yang lebih pendek," jelasnya.
Indonesia, lanjutnya, akan menunggu saran lebih lanjut dari WHO terkait keamanan dua obat ini, yang diharapkan keluar pada pertengahan Juni.
Dilarang di Eropa
Setelah beberapa optimisme awal seputar obat-obatan yang tidak terbukti, Indonesia meningkatkan produksi obat antimalaria secara lokal.
Dalam beberapa bulan terakhir uji coba klinis di Perancis, Brasil dan Amerika Serikat telah mengindikasikan dua obat ini bisa mengakibatkan peningkatan risiko gangguan irama jantung dan kematian.
Pemerintah Prancis, Belgia dan Italia melarang penggunaan dua jenis obat ini pada Rabu, setelah uji coba klinis global kedua yang dipimpin Universitas Oxford.
Berita Lainnya
Tokoh IKMR Bahtin Solapan Afrizal, Calon Bupati Terkena Covid -19 Persoalan Serius
Orang Rupat Utara dan Bathin Solapan Sumbang 65 Persen Penambahan ODP di Bengkalis
Sekretaris Gugus Tugas Covid-19 Riau Minta Dishub Siapkan Denah Peta Posko Gugus Tugas
Masya Allah! Satu Keluarga Di Pelalawan Positif Covid-19, Satu Tenaga Medis Ikut Tertular
Diare dan Kurang Nafsu Makan, Awas Bisa Jadi Gejela Awal Covid-19
Waspada! Kaum Remaja di Riau Sangat Berpotensi Terjangkit HIV/AIDS
Bupati HM Wardan Canangkan Gerakan Indragiri Hilir Melawan Osteoporosis Jaga Kesehatan Tulang
Dinkes Inhil Ingatkan Masyarakat Pentingnya Pemeriksaan Kesehatan Pra Nikah
Poltekkes dan Kemenkes Tanjung Karang Sosialisasikan Makanan Seruit Bagi Ibu Hamil
FKHN Kecewa Terhadap Pemda Inhil, Dulu Kami Jadi Garda Terdepan Saat Covid, Saat Penerimaan Formasi PPPK Kami Paling Sedikit
Penurunan Stunting Memerlukan Intervensi Terpadu, 30 Tenaga Gizi Dinkes Inhil Ikuti Pertemuan Pemetaan Analisis Situasi Stunting
Dukung Kebijakan Pemerintah, Vaksinasi Gotong Royong Tahap II PT GIN Inhil Berjalan Lancar