Pawai Obor Semarakkan Idul Fitri di Desa Penuba
Berbagai Tokoh Sambut Lis Darmansyah
Terkait Penerima BST Bagi Warga Sudah Meninggal atau Pindah Alamat, Begini Kata Ketua Komisi IV DPRD Inhil

BUALBUAL.com - Data penerima Bantuan Sosial Tunai (BST) di Kabupaten Indragiri Hilir memiliki sedikit kerancuan karena ada warga yang sudah meninggal dunia dan pindah alamat namun masih tercantum sebagai penerima bantuan di masa pandemi corona ini.
Menyikapi hal demikian, Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Samino Suwito, S.Tp., M.Si menerangkan bahwa data tersebut bersumber dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang ada di Dinas Sosial menjadi acuan untuk penerima BST yang disalurkan melalui kantor Pos.
"Ada data penerima BST yang sudah meninggal dunia atau pindah alamat karena DTKS sekarang masih belum update jadi nama mereka muncul," kata Samino kepada Media, Kamis (28/5/2020).
Mengenai tentang penyaluran dana bagi penerima BST yang sudah meninggal dunia atau pindah alamat, Politisi PDI-P ini katakan tidak boleh digantikan atau dipending distribusinya.
"Sesuai penjelasan Dinsos Inhil saat hearing kemarin tidak boleh digantikan atau dipending distribusinya. Jadi bagi yang sudah meninggal diterima oleh ahli waris yang masih masuk dalam Kartu Keluarga (KK) karena data ini sifatnya data keluarga bukan data individu, kemudian yang pindah alamat silahkan diambil juga sesuai dengan Nomor Induk Kependudukannya (NIK)," jelasnya.
Dewan yang berasal dari Kecamatan Enok ini menambahkan, mendengar penyertaan Dinas Sosial tidak boleh lagi ada perubahan data untuk itu ia juga menghimbau kepada seluruh penerima agar bisa mengambil karena sudah menjadi haknya untuk menerima.
"Diserahkan saja sesuai daftar nama. Jika dia sudah menerima lalu merasa mampu dan ingin diserahkan kepada yang kurang mampu ya Alhamdulillah setidaknya dia sudah menolong orang melalui datanya, tapi itupun kalau mereka mau," ujarnya lagi.
Untuk diketahui, jumlah data yang terdaftar menjadi penerima BST di Inhil sebanyak 50.128 Kepala Keluarga.
Samino kembali menjelaskan, sebenarnya semua data yang diajukan sebanyak 53.389 Kepala Keluarga yang bersumber dari 36.000 Kepala Keluarga yang diusulkan oleh pihak Desa atau Kelurahan, dan 17.000 Kepala Keluarga diambil dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). "Namun yang keluar untuk sementara baru 50.128 selebihnya yang berkisar 3000 lebih masih pending.
Berita Lainnya
Kinerja Kepala Dinas Pertanian Kuansing Disorot DPR RI, Darori:Laporan Ini Segera Dibahas
Dengan Alasan Tak Quorum, Nama Septina Primawati Rusli Batal Diumumkan Sebagai Ketua DPRD Riau
Wakil Ketua DPRD Kepri Sambut Aksi Demonstrasi Mahasiswa
DPRD Sayangkan Proses Penunjukan Sekda Definitif Riau Lambat
Mufida: SE Menpan RB Hapus Tenaga Honorer akan Mengancam Ratusan Ribu Rakyat Jadi Pengangguran
Polisi Kota Batam Periksa Mahasiswa Bawa Peluru saat Aksi di DPRD
Hari Ini, Sandiaga Uno Akan membacakan Surat Pengunduran Diri di DPRD DKI
BUAL dari Gedung Wakil Rakyat, Terkait Pin Emas Anggota DPRD Terpilih Periode 2019 - 2024
Pelebaran Jalan Asrama Tribrata Dan Pemekaran, Usulan Saat Reses H Siantar Di Kel.Pematang Pudu
DPRD Minta Perusahaan di Riau Salurkan CSR dalam Bentuk Uang Tunai
Usai Reses, Septian Nugraha laris Diajak Emak Emak Photo di Kelurahan Air Jamban
Dua Fraksi dari Partai Nasdem dan Hanura Akan Gugat Ketua DPRD Tubaba Terkait Usulan Pj Bupati