Berkolaborasi Pulihkan Ekonomi Kepri, Gubernur Ansar Terima Kunjungan Kanwil Bea Cukai

BUALBUAL.com - Gubernur Kepri H. Ansar Ahmad menekankan bahwa dalam situasi pandemi seperti saat ini, tugas-tugas percepatan penanganannya merupakan kerja bersama. Bukan kerja masing-masing pemda atau instansi vertikal.
"Seperti halnya Pemprov Kepri dengan Kanwil Dirjen Bea dan Cukai Khusus Kepri. Kolaborasi amat diperlukan untuk mempercepat pemulihan ekonomi" kata Gubernur Ansar saat menerima audiensi Kakanwil DJBC Khusus Kepri, Akhmad Rofiq beserta rombongan di ruang kerja Gubernur, Dompak, Selasa (31/8)
Kakanwil DCBC Kepri berkunjung didampingi Kepala Kantor Bea Cukai Batam Ambang Priyonggo dan Kepala Kantor Bea Cukai Tanjungpinang Syahirul Alim dan jajarannya dengan tujuan bersilaturahmi dan perkenalan berkenaan dengan baru dilantiknya Rofiq dan Ambang dalam jabatannya pada Senin (2/8) lalu.
Selain bersilaturahmi, audiensi kali ini bertujuan memaparkan tugas dan fungsi Bea Cukai bagi Negara khususnya wilayah Kepulauan Riau. Gubernur Ansar berterima kasih dan mengapresiasi inisiasi Kakanwil DJBC Kepri atas upaya menyambung sinergi yang selama ini telah terjalin.
"Mudah-mudahan dengan sinergi yang baik dan terus menerus ini semua upaya percepatan penangan covid19 di Kepri dapat diselesaikan dengan baik," ucap Gubernur Ansar.
Gubernur Ansar pun berharap ke depannya upaya-upaya penutupan pelabuhan-pelabuhan tikus di Kepri dapat dimaksimalkan dengan adanya kolaborasi ini.
"Ini memerlukan gerakan dan upaya besar, dan dukungan dari Kemenkeu khususnya DJBC Kepri. Kalau perlu nanti akan kita bentuk satgas" ungkapnya.
Kemudian Gubernur Ansar berbicara soal kedaulatan maritim di Kepri. Kaitannya dengan wilayah Kepri yang berbatasan langsung dengan Malaysia dan Singapura.
"Dengan posisi kita, resistensi terhadap kejahatan-kejahatan internasional perlu menjadi perhatian khusus. Seperti perdagangan manusia, juga penyelundupan narkoba. Perlu upaya-upaya khusus pula untuk menanganinya" pungkasnya.
Senada dengan Gubernur Ansar, Rofik menyampaikan bahwa Kepri merupakan salah satu pintu masuk penyelundupan.
"Yang menjadi perhatian khusus adalah yang berkategori high risk seperti narkoba dan senjata. Serta komoditas-komoditas seperti benih lobster," kata Rofiq.
Pada kesempatan tersebut, Rofiq juga memaparkan tugas DJBC secara umum sebagai aparat fiskus Kementerian Keuangan. Dengan salah satu tugasnya mengumpulkan penerimaan negara.
Berita Lainnya
Larangan Mudik di Riau Hanya untuk Pekanbaru Saja
Gubernur Kepri Serahkan Bantuan Rp 1 Miliar kepada Pemkab Natuna
dr Indra Yovi: Puskesmas Rumbai Pekanbaru Diminta Tutup Sementara
Kasus Melandai, Wagub Marlin Ingatkan Tetap Waspada
Hadiri Pengukuhan IKKS Pekanbaru, Gubri Syamsuar: Pegang Teguh Adat dan Persaudaraan
Data Rapid Test Riau: Sebanyak 20.877 Pemeriksaan, 284 Reaktif dan Sudah di Swab
BKD Riau: Tahun Depan Dua Pejabat Eselon II Pemprov Memasuki Masa Pensiun
TP-PKK dan Dinas P3AP2KB Kepri Gelar Pelatihan PATBM
Gubernur Ansar Usulkan Kepri Jadi 'Hub' Ekspor pada Rakorgub se-Sumatera 2022
Rahma Fasilitasi Pedagang Bincen dengan Pengelola Pasar Sekaligus Resmikan Sekretariat
Pemprov Riau Meraih Anugerah Keterbukaan Informasi Publik Kategori Informatif Tahun 2021
Kapal Roro Tetap Beroperasi, Pada Hari Pertama Idhul Fitri 1444 H