BUALBUAL.com - Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) menarget 2.800 hektar mangrove di Riau direhabilitasi di tahun 2023 kedepan.
Kepala Barisan Kerja Kerja sama, Hukum, dan Humas BRGM, Didy Wurjanto menjelaskan, angka ini sama sesuai penghitungan Bank Dunia dan beberapa pakar, baik dari akademiki atau internasional.
Didy menerangkan, Riau sendiri diputuskan menjadi satu diantara propinsi fokus restorasi gambut dan pemulihan mangrove oleh BRGM RI.
"Di Indonesia sendiri cuma ada tiga propinsi yang melakukan restorasi gambut dan pemulihan mangrove secara bertepatan, yakni Riau, Kalimantan Barat dan Papua," cakapnya.
Dia menerangkan, jika pemulihan mangrove di Riau di tahun 2021 lalu aktualisasi pemulihan mangrove 5.300 hektar, pada tahun 2022 selebar 800 hektar, dan 2023 selebar 2.800 hektar.
"Riau ini spesial, gambutnya dan mangrove di Riau luas, dan berkaitan dengan pertahanan negara. Secara pertahanan kedaulatan negara, Riau benar-benar vital untuk mangrove direhabilitasi," Bualnya kembali.
Dia menerangkan, luasan mangrove di Indonesia sendiri sebagai 23 % dari jumlahnya luasan mangrove di penjuru dunia. Jumlah itu dipercayai sanggup memitigasi peralihan cuaca.
Disebut Didy, dunia memerhatikan usaha pemulihan di Indonesia. Karena Indonesia kaya rimba dan tempat gambut yang sanggup mempernyerap karbon.
Disamping itu Indonesia punyai mangrove atau rimba bakau terluas di dunia yang sanggup mempernyerap karbon semakin besar dibanding rimba tropis atau tempat gambut.