BUALBUAL.com - Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Riau dr Indra Yovi mengatakan pada prinsipnya sulit jika harus diukur dari angka kasus dan angka kesembuhan semata terkait aman dari Covid 19 di Provinsi Riau. Karena memang ada beberapa faktor lain yang perlu diperhatikan, salah satunya tingkat kedisiplinan masyarakat terhadap protokol kesehatan.
Jika merujuk pada total jumlah kasus covid-19 di Riau, yakni sudah 238 kasus terhitung sejak 3 Maret – 10 Juli 2020. Namun beberapa pekan belakangan memang penambahan angka kasus Covid-19 di Riau menurun drastis.
Jumlah pasien positif Covid-19 di Riau yang sembuh juga meningkat sangat signifikan. Data Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Per 10 Juli 2020 total angka kesembuhan pasien positif berjumlah 217 orang. Hanya 10 pasien yang kini masih harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit rujukan pemerintah.
dr Indra Yovi menjelaskan, meski angka-angka tersebut menunjukkan kondisi yang menggembirakan, tingkat kewaspadaan masyarakat terhadap virus ini tetap harus tinggi, sama seperti awal-awal wabah ini melanda Riau.
Salah satu cara yang bisa dilakukan yakni, setiap kabupaten dan kota di Riau harus melakukan tes swab secara massal dalam jumlah banyak. Jika hasil PCR menunjukkan angka kasus positif Covid-19 tidak banyak, kemungkinan Riau aman dari penyebaran virus ini.
“Tapi kalau angka kasus positifnya masih banyak berarti Riau belum aman,” jelasnya, Sabtu (11/07/2020).
“Sekarang strateginya, kita yang harus mencari kasus. Sebelumnya, kita menunggu kasus. Tapi dengan saranan dan prasarana yang kita punya sekarang harusnya kita yang lebih aktif. Caranya bagaimana, swab massal,” katanya.
Dia menambahkan, kemungkinan berhadap ditemukan vaksin untuk penanganan Covid-19 masih akan lama. Di Indonesia, jelas dia, pengujian vaksin anti corona masih bergerak pada fase 1, yakni percobaan kepada hewan.
Sementara dalam tahapannya pengujian ini harus melewati beberapa fase sampai bisa diujicobakan ke manusia. Intinya, berharap penyembuhan pasien positif Covid-19 dari vaksin masih terlalu lama.
"Perkiraannya paling cepat itu pada didistribusikan pada awal 2022 atau pertengahan 2022. Jadi memang masih lama,” jelasnya.
Apa solusinya untuk sementara ini? “Pakailah masker. Itu sudah menyelamatkan Anda sendiri dan orang lain. Saya merasa COVID-19 ini ‘menghajar orang yang sombong’. Kita belum berhasil untuk sekarang ini. Jadi harus tetap waspada,” jelasnya.