Bupati Inhil HM Wardan divaksin Sinovac Covid-19 beberapa waktu lalu.
BUALBUAL.com - Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), dr. H. Afrizal D, MM menegaskan, seorang pria berinisial SS (56) yang diklaim sakit pasca divaksinasi Covid-19 hanya sebatas isu. Faktanya, pria yang merupakan seorang Ketua RT di wilayah Kecamatan Tembilahan itu memang telah memiliki riwayat sakit hipertensi.
Menurut dr Afrizal, KIPI atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi, umumnya terjadi sesaat setelah penyuntikan atau paling tidak 3 jam setelahnya. Pada kasus SS (56), diketahui gejala sakit muncul 3 hari pasca penyuntikan vaksin Covid-19.
"Jadi, berdasarkan hal tersebut, kami selaku pihak medis menyimpulkan sakit yang diderita pasien SS bukan merupakan efek dari vaksinasi Covid-19. Beliau divaksin pada tanggal 20 Mei," tutur dr Afrizal melalui keterangan tertulis, Rabu (16/6/2021) sore.
SS yang kini dirawat di RSUD Puri Husada Tembilahan, didiagnosa menderita stroke karena hipertensi atau Hemiparese dextra EC stroke dan hipertensi emergency. Pasien SS telah dirawat selama 9 hari di RSUD Puri Husada Tembilahan terhitung sejak 23 Mei lalu.
"Pasien mengalami lemah tangan dan kaki kanan, sering sakit kepala sebagai tanda-tanda gejala penyakit stroke," ungkap dr Afrizal.
Menanggapi isu yang beredar, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Indragiri Hilir, Trio Beni Putra mengharapkan kebijaksanaan masyarakat dalam menerima informasi, khususnya seputar vaksinasi Covid-19.
"Diharapkan kepada masyarakat tidak berspekulasi, seperti dalam kasus pasien SS sebelum adanya hasil diagnosa atau kesimpulan oleh pihak yang berkompetensi dan berkualifikasi. Kalau tanpa dasar, nanti jadinya fitnah," tutur Trio.