Foto bersama KPAD Inhil dan pejabat LPKA Pekanbaru.
BUALBUAL.com - Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kabupaten Indragiri Hilir Riau melakukan kunjungan kerja dan silaturrahmi dengan Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kemenkumham RI Pekanbaru, Rabu (14/10/2020).
Ketua KPAD Kabupaten Inhil, Adam Sarno, S.Pd.I yang didampingi Komisionernya Sarwo Saddam Matondang, M.H., disambut hangat oleh Kepala LPKA Pekanbaru melalui Kasibinadik Hesni Yunita, dan Kasubsi Pembinaan Budi Hamidi.
Dalam kesempatan ini Adam Sarno mengatakan bahwa lembaga yang baru dipimpinnya sejak bulan Februari 2020 yang lalu itu merupakan hulu dari sebuah proses legitimasi terhadap hak dan kewajiban anak yang mana LPKA merupakan elemen hilir dari proses tersebut, khususnya di daerah Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau.
Kecendrungan terhadap anak mendorong Adam Sarno untuk berkomitmen memastikan hak anak tetap melekat dan terjaga oleh negara.
“Iya untuk itu makanya kita rasa perlu berkunjung ke LPKA dan juga perlu sharing dengan Bapak dan Ibu di LPKA terkait pemenuhan hak anak dan juga latar belakang rata-rata anak yang berkonflik dengan hukum," ungkap Adam Sarno.
Hesni Yunita sendiri menyambut baik kunjungan tersebut. Dirinya mengapresiasi KPAD Inhil yang dinilai menjemput bola terkait persoalan anak khususnya anak yang berkonflik dengan hukum.
Dalam keterangannya Hesni menyebut bahwa ada sekitar 67 anak binaan LKPA Pekanbaru yang sejauh ini Anak Binaan yang paling lama didalam merupakan pelaku kasus pembunuhan dan narkotika.
Dikesempatan yang sama, Budi juga menjelaskan bahwa nyaris seluruh anak binaan notabenenya tidak mendapat perhatian dan kasih sayang yang penuh dari orang tua sebelum anak binaan berhadapan dengan hukum. Ia menyebut bahkan ada anak binaan yang malah ingin tetap tinggal di LPKA Pekanbaru karena merasa lebih nyaman di LPKA Pekanbaru.
Lanjutnya LPKA Pekanbaru memiliki program khusus terhadap pemenuhan dan kebebasan hak anak setiap harinya. Program tersebut meliputi kegiatan akademik, olahraga dan rohani yang mana saat pandemi sekarang ini beberapa kegiatan tersebut dihentikan sementara.
Kemudian lanjut Budi, harapan LPKA terhadap anak binaan adalah agar anak binaan memiliki kemampuan khusus ketika dikemudian hari kembali ke tengah-tengah masyarakat.***