BUALBUAL.com, Ketua DPP Partai Hanura Inas Nasrullah Zubir mengaku enggan ikut campur dengan saran Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang mengusulkan Partai Gerindra mengajukan hak interpelasi karena ketua umumnya, Prabowo Subiantosering mengkritik pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia hanya menilai saran PKB bisa menjadi hiburan bagi Prabowo untuk meringankan stres jelang Pilpres 2019. "Saran PKB tersebut bisa kita anggap hiburan untuk Prabowo dalam meringankan stres yang sedang dia alami," kata Inas saat dihubungi merdeka.com, Jumat (22/6). Menurut Inas, Prabowo sering mengkritik pemerintah karena diduga tengah stres berat untuk menghadapi Pilpres 2019. Alasan stres itu, kata Inas, bisa saja karena logistik yang belum tercukupi. "Pidato Prabowo tersebut cenderung seperti orang mengigau karena sama sekali tidak benar, apalagi dengan mengatakan bahwa bangsa Indonesia sudah melenceng dari UUD 45 dan Pancasila," cetusnya. "Saya melihat bahwa igauan Prabowo ini akibat stres berat dalam menghadapi pilpres 2019 yang semakin dekat, bisa saja karena logistik yang semakin cekak, program untuk grass root," lanjutnya. Selain itu, tambah Inas, Prabowo juga belum memiliki koalisi besar. Terutama antara hubungan rencana koalisi dengan Partai Amanat Nasional (PAN). "Tidak punya logistik dan koalisi yang dia harapkan segera terbentuk ternyata masih acak-acakan, apalagi Amien Rais yang dia harapkan malahan kegenitan sendiri," ucapnya. "Kondisi-kondisi tersebut membuat di hopeless dalam menghadapi Jokowi di Pilpres 2019," tandas Inas. Sebelumnya, Ketua DPP PKB Jazilul Fawaid mengatakan Fraksi Partai Gerindra bisa mengajukan hak angket atau menyatakan pendapat kepada Presiden Jokowi terkait kondisi Indonesia saat ini. Hal ini menyikapi kritik Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang menyebut arah Indonesia telah melenceng dari konstitusi. "Fraksi Gerindra mengajukan hak angket atau menyatakan pendapat ke DPR," kata Jazilul saat dihubungi merdeka.com, Kamis (21/6). Sumber: merdeka.com