Terkuak, Perawat Gunakan Pisau Cutter Potong Penis Anak saat Kegiatan Khitanan Massal di Kuansing

Rabu, 21 Desember 2022

Ilustrasi/Net

BUALBUAL.com - Dinas Kesehatan Kuansing datang ke Klinik Peratama Harapan di Desa Pesikaian, Kecamatan Cerenti, dimana diadakan acara khitanan besar-besaran.

Dalam temuannya, Dinas Kesehatan Kuansing mendapat informasi bahwa penis anak itu diamputasi dengan pisau utilitas (cutter). Itu petugasnya adalah perawat, bukan dokter, yang bertanggung jawab atas khitanan massal.

“Belum ada detail berapa inci yang dipotong, apalagi sekarang pasien ada di Pekanbaru. Pakai pisau," kata Kedis Kesehatan Kuansing Aswandi saat diterima di kantornya, Rabu, 21 Desember 2022.

Pemilik mengatakan Aswandi sudah bertanggung jawab atas kejadian tersebut. Biaya pengobatan anak juga kabarnya akan ditanggung oleh pemilik klinik.

“Ke depan, saya ingin meminta agar tidak hanya melihat tentang pengobatan bertanggungjawab, tetapi juga cara mengembalikan semangat anak dalam jangka panjang,” kata Aswandi.

Sebelumnya diberitakan, seorang bocah laki-laki berusia 10 tahun mengalami nasib naas karena penisnya diamputasi saat acara khitanan massal di sebuah klinik di Desa Pesikayan, Kecamatan Serenti, Minggu 18 Desember 2022. 

Hal itu dilakukan. Berasal dari Kecamatan Cerenti, bocah itu mengikuti acara khitanan gratis bersama puluhan anak lainnya di sebuah klinik di Desa Pesikayan, Kecamatan Serenti.

Saat giliran anak laki-laki tersebut, Petugas Kesehatan tidak sengaja memotong terlalu banyak organ vital anak laki-laki tersebut, sehingga anak laki-laki tersebut langsung dibawa ke RS Teluk Kuantan.

Pada Selasa 20 Desember 2022, Kapolres Cerenti Iptu Iwan Fikri mengatakan, “Setibanya di RS Teluk Kuantan, anak itu langsung dirujuk ke Pekanbaru.

Kapolres mengatakan, berdasarkan data yang diterima, 84 anak telah mengikuti khitanan massal di klinik tersebut. 

"Itu adalah acara syukuran klinik, jadi pemilik melakukan kegiatan sosial dengan acara khitanan massal gratis. 

Kapolsek menambahkan, rombongannya mendatangi klinik tempat acara berlangsung, meminta data anak tersebut, dan mencari tahu kronologi kejadian tersebut.

"Acara khitanan massal kemarin tidak dilaporkan ke Polsek. Kami mendapat informasi dari warga sekitar dan langsung ke TKP," kata Kapolsek.