BUALBUAL.com - Meski Pilwako Pekanbaru tinggal menghitung hari 27 November 2024 mendatang, Calon Walikota Nomor 4 Brigjend TNI (Pur) Edy Nasution yang berpasangan dengan Dastrayani Bibra tak henti-henti mencari dukungan.
Hari ini Selasa (19/11) sebelum melakukan pertemuan dengan ratusan alumni Universitas Lancang Kuning (Unilak), Mantan Dandrem 031 Wirabima membuka acara HUT (Ulang Tahun) Yayasan Jantung ke 43 dilaksanakan tepat pukul 07.00 Wib di halaman LAM Riau jalan Diponegoro Pekanbaru.
Tak pelak lagi, kehadiran Edy Nasution mendapat sambutan yang meriah dengan teriakan "P4TEN" dari ratusan emak-emak yang mengikuti senam sehat Yayasan Jantung tersebut.
Menurut Ketua Yayasan Jantung Indonesia Riau Sahroni Tua, kehadiran Edy Nasution membuka acara selaku pembina Yayasan Jantung Riau.
"Beliau adalah pembina kita di Yayasan Jantung Riau," kata Sahroni Tua.
Sementara itu dalam sambutannya, Edy Nasution mengucapkan selamat kepada Yayasan Jantung yang telah berusia 43 Tahun.
"Saya mengucapkan selamat ulang tahun yang ke 43, semoga Yayasan Jantung Riau dapat menjalankan program kegiatan untuk menjaga kesehatan jantung masyarakat Riau," ujar Edy Nasution yang disambut "P4TEN" olah peserta yang hadir.
Usai membuka HUT ke 43 Yayasan Jantung Riau, Edy Nasution yang diusung dan didukung Nasdem, PPP, Partai Demokrat dan PBB dengan tagline P4TEN untuk Pekanbaru, melakukan pertemuan dan kampanye dialogis dengan ratusan Ikatan Alumni Unilak di Grenma Coffe Jalan Ronggo Warsito.
Hadir dalam pertemuan tersebut, selain ratusan alumni juga terlihat Ketua PPP Pekanbaru Zulkarnain, Ketua dan Sekretaris Tim P4TEN AZ. Fachri Yasin dan Sadrianto. Terlihat juga Lindawati anggota DPRD Pekanbaru dari Fraksi Nasdem.
"Kita alumni Unilak mendukung penuh Nomor 4. Karena beliau orangnya agamis, bersih dari kasus hukum," ujar Ketua IKA Unilak Yan Mahyar.
Dalam orasi politiknya, Edy Nasution yang didampingi Dastrayani Bibra menegaskan, majunya mereka sebagai pasangan Calon Walikota Pekanbaru pada 27 November mendatang, semata-mata untuk mengabdi kepada daerah .
"Hidup kami berdua sudah selesai untuk dunia. Karena kami masih punya energi dan kemampuan atas pengalaman yang kami miliki, makanya kami bertekad menawarkan diri untuk mengelola Kota Pekanbaru dengan menyelesaikan segala persoalan yang terjadi saat ini," tegas Edy Nasution.